Rabu, 20 Oktober 2010

KAJIAN HERMENEUTIKA PADA SAJAK “SUJUD PANJANG” DALAM KUMPULAN PUISI “ SEMBAHYANG KARANG” KARYA ARINI HADAJATI

A. Analisis makna sajak “ Sujud Panjang”

Sujud Panjang
Sembah sujudku kuingin bak bedug bertalu-talu
Meskipun terpaksa peluk derita
Karena kemiskinan mengoyak menambah kurus dan kerontang nafsuku
Disaat ini, ingin kugapai cintaMu disela-sela kegaluanku

B. Metafora Dalam Sajak “Sujud Panjang”
Judul dalm sajak “Sujud Panjang”,menyiratkan suatu arti tentang keadaan seseorang yang sedang bersujud taubat. Sujud disini diartikan sebagai pertaubatan seseorang yang telah banyak melakukan suatu kesalahan, sedangkan panjang berarti waktu yang cukup lama dalam melakukan taubat tersebut. Dengan demikian setelah memahami sajak secara keseluruhan, judul “Sujud Panjang” menyiratkan arti adanya kesadaran atau pertaubatan “aku-lirik” pada kesalahan yang telah dilakukan. Karena kesalahan yang dilakukan cukup banyak maka memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan taubat itu.


1) Sembah sujudku kuingin bak bedug bertalu-talu
Dalam baris pertama diatas mengungkapkan keinginan “aku-lirik” yang ingin benar-benar melakukan taubat. Ingin menyadari kesalahan dan memohon ampun meskipun begitu sulit dan lama.”bak bedug bertalu-talu” diartikan sebagai waktu yang lama.Metafora-pernyataan muncul pada pernyataan”bedug bertalu-talu”. Bedug bertalu-talu, khalayaknya adalah suara bedug yang terus menerus atau lama.Akan tetapi dalam keadaan di dalam sajak, suara bedug yang terus menerus itu di interpresentasikan sebagai waktu yang panjang. Jadi pada baris pertama itu dapat diartikan “aku-lirik” yang ingin melakukan taubat, dengan sungguh-sungguh walaupun butuh waktu yang lama atau panjang.
2) Meskipun terpaksa peluk derita
Dalam baris kedua diatas mengungkapan bahwa taubat itu akan terus dilakukan dengan sungguh-sungguh, walaupun dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Taubat itu akan senantiasa di jalankan walaupun dengan balutan penderitaan hidup yang sangat berat.
Dalam baris kedua ini tidak ada atau tidak ditemui metafora yang begitu signifikan, karena kata”terpaksa peluk derita” itu tetap berarti penuh penderitaan,dilakukan walupun dengan balutan penderitaan.
3) Kaerna kemiskinan mengoyak menambah kurus dan kerontang nafsuku
Dalam baris ketiga diatas merupakan lanjutan arti dari baris kedua. Dimana baris kedua mengartikan bahwa taubat itu akan dijalankan walaupun dengan balutan penderitaan hidup yang sangat berat. Penderitaan yang dimaksud itulah arti baris ketiga yaitu karena kemiskinan,yaitu kemiskinan yang membuat (aku-lirik) hilang atau berkurang nafsu hidup tetapi taubat senantiasa dilakukan.”menambah kurus dan kerontang nafsuku” diartikan sebagai kemiskinan yang semakin membuat (aku-lirik) kehilangan nafsu hidupnya namun ia tetap bertaubat. Metafora pernyataan muncul pada pernyataan “menambah kurus dan kerontang nafsuku”. Menambah kurus dan kerontang nafsuku,kurus itu khalayknya untuk menggambarkan ukuran sebuah tubuh seseorang, sedangkan kerontang itu untuk menggambarkan sungai yang kering. Namun dalam sajak ini diinterpresentasikan bahwa arti dari kurus dan kerontang nafsuku itu adalah kehikanggan nafsu hidup (aku-lirik). Jadi,arti keseluruhan baris ketiga ini mengatakan bahwa taubat itu dilakukan walau dengan balutan penderitaan yaitu karena kemiskinan yang semakin membuat(aku-lirik) kehilangan nafsu hidup.


4) Disaat ini, ingin kugapai cintaMu di sela-sela kegalauanku

Dalam baris keempat diatas mengungkapkan bahwa saat ini (aku-lirik) ingin mendapatkan Ridho Allah SWT dari taubatnya walaupun di kegalauan hatinya.(aku-lirik) ingin benar-benar yakin Allah telah meridhoinya bertaubat,walaupun perasaannya begitu galau antara yakin dan tak yakin taubatnya akan diterima Allah,namun (aku-lirik) optimis akan segala usaha yang dilakukannya. Metafora-pernyataan muncul pada pernyataan “ingin kugapai cintamu”. Kugapai khalayaknya meraih suatu barang yang tinggi,akan tetapi dalam keadaan di dalam sajak kugapai itu di interpresentasikan sebagai rasa ingin memperoleh ridho Allah.”disela-sela kegalauanku”.

C. Simbol Pada Sajak “Sujud Panjang”

Pada sajak “ Sujud Panjang” hampir secara keseluruhan membahas tentang “ pertaubatan seseorang yang telah banyak melakukan kesalahan”. Setelah begitu banyak melakukan kesalahan dimassa lalu,ketika menjadi orang berada ia lupa akan Allah yang selalu memberinya berkah,kini setelah hidup dengan serba keterbatasan ia mulai bertaubat. Memohon ampun dengan bertaubat. Ia ingin pertaubatannya ini mendapatkan ridho Allah.
Simbol sujud pada sajak”sujud panjang” muncul pada baris pertama.Tetapi hampir semua dalam sajak ini menyimbolkan sujud tetapi tidak dituliskan layaknya pada baris pertama.
Pada arti teks sajak”Sujud Panjang” mengungkapkan peristiwa tentang keinginan(aku-lirik) untuk kembali dijalan Tuhan yaitu bertaubat. Sekalipun konsep Tuhan tidak diungkapkan, tetapi eksistensi Tuhan direpresentasikan dengan simbol sujud.
Keinsyafan “aku-lirik” untuk bertaubat kembali pada jalan Tuhan disebabkan oleh kesadarannya bahwa selama ini “aku-lirik”merasa jauh dari Tuhan. Tak pernah merasa di jalan Tuhan. Artinya kehidupan yang dijalani “aku-lirik” selama ini tak pernah dijalan Tuhan. Ketika kebahagiaan berada digenggaman “aku-lirik” tak pernah ingat akan kusa Tuhan. Sekarang setelah hidupnya berbalik,Ia baru mau bertaubat. Dengan derita,karena kemiskinan yang menambah penderitaannya, (aku-lirik) baru sadar dan ingin bertaubat,kembali kejalan Tuhan.
Dengan demikian konsep simbol sujud pada sajak “sujud panjang” mempresentasikan makna”taubat”. Sujud adalah keadaan terdekat seorang hamba kepada Allah,yang disini artinya lebih dipersempit yaitu sujud taubat.
Simbol “sujud” dalam sajak ini bukan sekedar keadaan sujud,dimana dahi diletakkan pada bumi. Simbol”sujud”ini (merupakan wujud dari taubat) yang memaparkan akan keutamaan sujud. Dalam jiwa spiritual yang dimiliki “aku-lirik”menyadari keutamaan sujud. Hal ini didasarkan dalam sebuah hadis menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
“keadaan terdekat seorang hamba kepada Tuhannya adalah dalam sujud, maka memohonlah sebanyak-banyaknya dalam sujud”7
Perlu diingat bahwa sujud adalah puncak derajat tingkat kerendahan hati dan secara hokum hanya diperuntuhkan bagi Yang Maha Kuasa.
D. Konsep Sujud
Pada sajak “Sujud Panjang” konsep sujud diungkapkan lewat kesadaran “aku-lirik” yang beraubat kepada Tuhan.Selain itu konsep makna sujud sebagai representasi “ taubat” ,berupa kembali dijalan Allah, dengan menjalankan segala kewajibanya seperti sholat,zakat dll, berakar dari tradisi islam dalam menafsirkan terlihat pada al-Qur’an surat AT TAUBAH ayat 11:
“ Jika mereka bertaubat,mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui”.
Taubat dalam hal ini diposisiskan sebagai kesadaran “aku-lirik”. Kesadaran aku lirik yang telah salah dalam memilih jalan hidup slama ini,dan akhirnya bertaubat kembali kejalan Allah.
Dalam hal ini terdapat rumusan hukum sebab-akibat: Bila kita ingin
mendapatkan ridho allah tentang pertaubatan kita, maka lakukanlah taubat itu dengan sungguh-sungguh tanpa harus melihat bagaimana keadaan kita. Ntah dalam kebahagiaan atau dlam penderitaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar