Rabu, 20 Oktober 2010

Puisi

BANGUNAN TUA


Ku berjalan diantara lorong-lorong
Dibangunan tua yang diam membisu
Berabad-abad berdiri tanpa kawan
Memandang angkuh dengan tegapnya



















SENJA DI PANTAI ITU

Malam akan datang,matahari kembali keasalnya
Senja yang indah dipantai itu
Mega merah diatasku
Duduk membisu ku menikmatinya
Terkagum- kagum ciptaan ilahi
Begitu besar ciptaanNya



















KOTA TUA


Aku terasingkan oleh beberapa manusia
Disebuah kota tua disudut kota
Aku tak tahu dimana aku berada
Yang kutahu hanya kota tua yang begitu lama
Aku ingin pulang
Kembali diantara keramaian-keramaian kota
Meninggalkan kota tua

















SEMALAM SEBELUM KAU PERGI

Semalam sebelum dirimu pergi
Kau nikmati segala sakitmu
Semalam sebelum dirimu pergi
Kau hilangkan sedihku dengan pelukmu
Semalam sebelum dirimu pergi
Kau berikan segala yang kau punyai
Jika aku tau kau kan pergi
Aku tak kan tega melukai dirimu
Jika aku tau kau kan peergi
Akan kurawat kau dengan segala kasihku
Tapi kini kau telah pergi meninggalkanku dengan senyumanmu














AKU DAN KERETAKU

Duduk bersandar ku didalam kereta
Terdiam,termangu dan sendiri
Hanya melihat pemandangan luar yang tak pernah berganti
Aku ingin ada kawan
Menemaniku berbicara hingga menuju indahnya Ibu kota
Tapi aku memang sendiri
Sendiri dan sendiri
Tak ada kawan
Hanya aku dan keretaku
















LEWAT JAM 10 MALAM

Kuberjalan lewat dari jam 10 malam
Lurus tanpa ada sebuah belokan
Terlihat begitu banyak wanita tertata rapi bagai barang dagangan
Wangi tubuh telah tercium dari ujung jalan
Merah merona bibir telah mencolok dari kejauhan
Siapa mereka?
Kupu-kupu malamkah?
Kurasa begitu
Karena pesonanya mamapu membius para lelaki itu terlelap dalam malam panjangnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar